Selasa, 17 September 2013

Rabu Retta 1

Seberapa besar pun usaha untuk melupakan perasaan ini, semakin besarlah bulatan perasaan di hati ini.

Kamu seperti melodi yang indah di telingaku..
Seperti seorang pendekar tampan di mataku
Seperti tersetrum ketika ku menyentuhmu
Semakin terkembanglah hati ketika menyebut namamu

Kau mungkin tak merasa,
Betapa ku sangat suka melihat kau tertawa,
Sangat sangat suka.
Ingin ku lakukan apa saja asal bisa selalu melihat tawamu
Dan menjadikan tawa itu milikku

Kenapa pula semua ini harus terjadi! Begitu pikirku dulu. Namun semakin mengelak, perasaan ini selalu saja terus menghadangku ke arah manapun aku melangkah. 

Kau mungkin tak tau. Sudah lama aku menjadi temanmu. Belajar bersama, bekerja bersama, bermain bersama. Entah sejak kapan aku memulainya, namun mau tak mau akhirnya aku menyadarinya.
Kamu Itu Favoritku

Satu menit, satu hari, enam bulan, dua menit.
Selalu ada menit-menit, hari-hari, dan bulan-bulan manisku bersamamu. Yah, mungkin manis bagiku saja.
Ingin sekali kujadikan saat-saat itu menjadi manis bagimu juga. Dan ingin kujadikan itu semua tak hanya dalan menit, hari, dan bulan, namun selamanya..
Tuhan, ku mohon jadikanlah saat-saat manis itu menjadi selamanya. Kaulah Sang Maha Pembolak-balik Hati. Jadikanlah ia mencintaiku juga, Ya Tuhan..

Bukankah cinta itu tak melihat umur?

0 komentar:

Posting Komentar