Sabtu, 17 Februari 2024

Kenapa

Menjadi seseorang yang pantang menunjukkan sisi kelemahan adalah sebuah hal yang merepotkan. Dari dulu aku pantang banget nunjukin kalo aku sedih, susah, maupun sakit. aku lebih suka menyimpan semuanya sendiri. Kadang suka bocor curcol di twitter sih hhe tapi dikit doang. Rasanya, 8 tahunan terakhir ini hidup aku gak mudah. Batasnya adalah sejak ketemu orang ini. Kayak, sebelum aku ketemu dia tuh hidup aku baik-baik aja. Tapi sekarang aku bener-bener di titik bawah. Aku tau aku juga punya peran dalam hal ini, tapi yang bikin aku sedih, kenapa ya meski kita berdua sama-sama membuat pilihan yang salah, tapi kenapa tanggungjawabnya di aku semua. Kenapa cuma aku yang pusing mikirin masa depan, kenapa cuma aku yang capek, capek fisik dan batin, kenapa cuma aku yang malu dan dihina orang-orang. Kenapa cuma aku yang menanggung semuanya? Di luar sana ada banyak orang yang memiliki masalah yang sama, tapi bisa bertanggungjawab bersama. Tapi kenapa pada kasusku, aku harus tanggungjawab sendiri? Aku sering berfikir, pernah gak ya dia di sana mikirin aku? pernah gak dia mikir gimana aku di sini sendiri nanggung semuanya? pernah gak ya dia dan keluarganya mikirin aku sedikiiiiiit aja kayak "Indah kesusahan gak ya?" Yah, tapi apa yang bisa diharapkan dari orang yang bisa cuek ngerokok sambil motoran, yang kalo ditegur abunya bisa nyelakain orang lain, malah bilang: "bodo amat" Aku sakit banget. di level yang bener-bener tiap sholat itu nangis dan bertanya: "Ya Allah kenapa aku harus dipertemukan dengan orang sejahat itu?" Kenapa aku harus bertemu orang sepembohong dan semanipulatif itu di saat aku sedang bodoh-bodohnya? dari sekian banyak manusia di bumi, dari sekian banyak waktu, kenapa aku harus dipertemukan dengan orang yang salah di waktu yang tepat?" Kalau memang ini semua ada hikmahnya, itu memang benar, aku jadi belajar banyak hal, tapi kenapa Allah memberikan aku pelajaran dengan cara yang sekeras ini? Sedangkan hamba lain diberi pelajaran dengan cara yang halus. Aku bukan orang jahat, aku memang nyebelin, tapi aku bukan orang jahat. Jadi kenapa? Yes, aku tau aku tetaplah yang paling salah, aku benar-benar bodoh. Dan kenayataan itu membuatku semakin sakit. Tiada hari tanpa aku menyesali pilihan yang aku buat di masa lalu itu. Tiada seharipun..