Selasa, 17 September 2013

Rabu Retta 1

Seberapa besar pun usaha untuk melupakan perasaan ini, semakin besarlah bulatan perasaan di hati ini.

Kamu seperti melodi yang indah di telingaku..
Seperti seorang pendekar tampan di mataku
Seperti tersetrum ketika ku menyentuhmu
Semakin terkembanglah hati ketika menyebut namamu

Kau mungkin tak merasa,
Betapa ku sangat suka melihat kau tertawa,
Sangat sangat suka.
Ingin ku lakukan apa saja asal bisa selalu melihat tawamu
Dan menjadikan tawa itu milikku

Kenapa pula semua ini harus terjadi! Begitu pikirku dulu. Namun semakin mengelak, perasaan ini selalu saja terus menghadangku ke arah manapun aku melangkah. 

Kau mungkin tak tau. Sudah lama aku menjadi temanmu. Belajar bersama, bekerja bersama, bermain bersama. Entah sejak kapan aku memulainya, namun mau tak mau akhirnya aku menyadarinya.
Kamu Itu Favoritku

Satu menit, satu hari, enam bulan, dua menit.
Selalu ada menit-menit, hari-hari, dan bulan-bulan manisku bersamamu. Yah, mungkin manis bagiku saja.
Ingin sekali kujadikan saat-saat itu menjadi manis bagimu juga. Dan ingin kujadikan itu semua tak hanya dalan menit, hari, dan bulan, namun selamanya..
Tuhan, ku mohon jadikanlah saat-saat manis itu menjadi selamanya. Kaulah Sang Maha Pembolak-balik Hati. Jadikanlah ia mencintaiku juga, Ya Tuhan..

Bukankah cinta itu tak melihat umur?

Senin, 02 September 2013

Try to write some paragraph, but i'm just too speechless about this

I always hate when i feel something like this. I thought i won't experience it anymore. Cause, you know, life's not fair...

Minggu, 01 September 2013

Happy Birthday and See You (Very) Soon, Ulya!

Akhirnya mega project (?) tim kece Takana Jo Kampuang terlaksanaaa \^0^/
Misi besar buat ngasih surprise ke Ulya. Kebetulan doi ulang tahun akhir juli, pas lagi liburan, jadi ga bisa kasih dia surprise tanggal segitu soalnya kitanya juga lagi ada di kampung halaman masing-masing.

Daaaaaan, kabar mengagetkan datang, Ulya resmi pindah ke STIS di Jakarta. Hiks hiks. Asli, sedih beudh. Ulya temen yang biasa gue cari kalo mau cerita dan curhat, temen wisata kuliner, temen jalan-jalan, dan yang biasa gue mintain tolong sekalipun itu ga penting, sekarang pindah, jauh pula. Wah, maka kita pun resmi harus melakukan sesuatu sebelum doi pindah. Surprise, sekaligus perpisahan (?). Ya ga bisa dibilang perpisahan juga sih. Kan kita masih bisa ketemu, toh Ulya kampungnya di Magelang ini, cuma sejam aja dari Jogja. Tapi karena kesibukan masing-masing dan jarak yang ga bisa dibilang dekat, bakal susah ketemu lagi nantinya.

Hari jumat tanggal 23 Agustus, gue, Ayi, Harfan, Arum, dan Dian, touring (eaa) naik motor dari Jogja ke Magelang. Janjian dulu sama Sapto dan Arda, pacarnya Ulya. Trus udah deh, kita ngelewatin Borobudur, dan sampai di rumahnya Ulya. Doi kaget liat kita rame-rame di rumahnya. Bawa kado~

Kadonya, jersey bola Chelsea FC patungan dari kita semua. Ayi juga ngasih mozaik wajah, dan gue ngasih scrapbook 30x30 yang gue buat dua hari di kostan. Gue sampe berkali-kali kena lem tembak yang masih panas, terus kamar dan muka gue jadi penuh glitter wakakakak. Tapi akhirnya berhasil. Lumayan sih, scrapbook pertama gue. Di situ ada copyan tiket final NBL, yang gue tonton bareng Ulya di GOR UNY bulan Mei kemarin. Momen yang ga akan pernah gue lupakan :")


Besoknya nih yang seru.
Malem minggu, Takana Jo Kampuang main ke pasar malem di daerah Denggung, Jalan Magelang. Deket rumah mbah gue. Lumayan gede sih pasar malemnya. Ada kora-koranya. Di sana kita ngasih surprise kue (tiup lilinnya diiringi dangdutan pasar malem loh) buat Ulya sekaligus seru-seruan bareng sebelum doi pindah ke Jakarta.

Habis tiup lilin

Arda malu-malu :3





Dian - Ayi di dalem komidi putar

 
Arum lepas kacamata. Biar ngeri ketinggian, tetep berpose xP



Depan kora-kora

Sebelum kora-koranya kenceng. Masih seger gitu~

Habis naik komidi putar, kami main kora-kora. Itu loh, mainan perahu-perahuan yang diayunin tinggi-tinggi berulang kali, kayak yang di Dufan itu tuh. Walopun pasar malem, kora-kora di sini lumayan bikin sensasi geli di perut. 
Arum paling kocak waktu main kora-kora. Doi duduk paling belakang di samping bocah yang sama sekali ga ngerasa takut dan malah tereak "Kurang tinggi!". Nah si Arum, sambil kora-koranya lagi kenceng-kencengnya, dengan sebelnya bales tereak: "KURANG TINGGI APANYAAA?!! UDAAAAAH!!" Wakakakakakakak kocak beudh gue dengernya hehe. Lain lagi Dea, gue bisa liat doi udah pucet gitu, eh sampingnya ada anak kecil nangis. Wakakakak cape ketawa gua.

Dan akhirnya malam semakin larut (?) dan kami pun memutuskan buat pulang. Kami balik ke kostan, Ulya sama Arda balik ke Magelang. Sebelum pisah, kami sempat berpelukan dulu. Lusanya, Ulya bakal capcus ke Jakarta.

Dadah Ulya, baik-baik ya di sanaaa. Just keep contact and remember that we love you :")